Jangan Sampai Ketipu 10 Mitos Kondom Ini!
Jika ditarik sampai sejarah yang tercatat, seks dengan kondom sudah dilakukan sejak 1642. Bisa dibilang, macam-macam kondom sudah tercipta sejak zaman dahulu kala.
MESKI penggunaan kondom sudah dilakukan sejak lama, ternyata masih ada banyak mitos seputar seks dengan kondom yang beredar hingga sekarang.
Sayangnya, tidak sedikit orang yang termakan mitos-mitos serta berbagai alasan untuk tidak memakai kondom ketika berhubungan seksual.
Mengacu kepada Bill Smith, Direktur Eksekutif dari National Coalition of STD, edukasi secara benar tentang penggunaan kondom merupakan faktor terpenting dalam meningkatkan efektivitas alat proteksi dalam berhubungan seksual ini.
Kondom yang bagus akan berfungsi secara optimal hanya jika penggunanya paham dan sadar akan pentingnya hubungan seksual yang sehat dan aman. Lalu, apa saja mitos seputar kondom yang harus Anda ketahui?
1. Kondom Biasanya Memiliki Bagian Berlubang atau Rusak
Kondom bisa dibilang merupakan bagian dari Class II Medical Devices atau alat kesehatan yang penting dan harus memenuhi regulasi tertentu dahulu sebelum dapat dijual di pasaran.
Sebelum dijual, tentu kondom telah melewati proses pengecekan untuk memastikan tidak adanya bagian yang cacat dan dapat membahayakan penggunanya.
2. Kondom Tidak Dapat Membantu Mencegah Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual seperti klamidia, gonorea, sifilis dan trikomoniasis menyebar melalui sekresi genital.
Di sini, kondom akan berguna sebagai alat pembatas untuk memblokir sekresi yang berpotensi menyebabkan penyakit menular seksual..
3. Menggunakan Dua Kondom Lebih Aman Dibandingkan Hanya Satu
Meskipun terdengar masuk akal, menggunakan dua kondom bukan berarti perlindungan lebih dalam hubungan seksual.
Faktanya, praktik ini hanya akan membuat kondom justru menjadi kurang efektif ketika digunakan karena bergesekan dan mungkin berujung robek.
3. Kondom Dengan Bahan Lateks Lebih Efektif Dibanding Bahan Lain
Mitos ini tergantung dari bagaimana Anda melihat efektivitas dari penggunaan kondom.
Dari keempat jenis kondom yang bagus (dengan bahan lateks, polyurethane, polyisoprene, dan natural/lambskin), tiga bahan pertama sama efektifnya dalam mencegah kehamilan serta penyakit menular seksual.
Hanya bahan keempat yang agak diragukan lantaran memiliki pori-pori halus pada permukaannya.
4. Ukuran Kondom Tidaklah Penting
Ketika berbicara soal macam-macam kondom, ukuran sangat perlu diperhatikan. Ukuran Mr. P dapat beragam, maka ukuran kondom pun juga sangat;ah beragam.
Agar penggunaannya efektif, kondom haruslah pas dengan ukuran Mr. P, agar tidak berujung robek atau lepas ketika digunakan.
5. Kondom Tidak Dapat Mengurangi Risiko Tertular HIV
Riset secara konsisten dan konklusif menunjukkan bahwa kondom dapat menjadi alat pembatas efektif dari penyakit menular bahkan HIV sekali pun.
Efektivitas kondom berbahan lateks untuk mencegah penularan HIV telah ditetapkan pada studi-studi ilmiah serta diuji coba secara klinis.
6. Penggunaan Kondom Memiliki Lebih Banyak Kelemahan Dibanding Kelebihan
Dalam memilih alat kontrasepsi terbaik, penting untuk mempertimbangkan kelemahan dan kelebihannya terlebih dahulu. Secara umum, kondom tidak memiliki efek negatif apa pun yang mungkin mempengaruhi kesehatan.
Kalaupun penggunanya bermasalah dengan kondom yang digunakan, biasanya disebabkan oleh alergi akan jenis pelumas yang melumuri kondom di dalam kemasan.
5. Kondom Tidak Efektif untuk Mencegah Kehamilan
Bila digunakan dengan benar setiap melakukan hubungan seksual, kondom tingkat keefektifan kondom dapat mencapai 98%.
Artinya, kemungkinan terburuknya hanya dua dari seratus orang perempuan dengan pasangan menggunakan kondom secara benar yang mungkin bisa mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.
6. Kondom Tidak Melindungi dari Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual seperti herpes, human papillomavirus (HPV) biasanya menular lantaran terjadinya sentuhan kontak. Kondom telah dibuktikan dapat mengurangi tersebarnya infeksi ini jika menutupi area kulit yang terinfeksi.
7. Kondom Tidak Nyaman dan Susah Digunakan
Ada banyak jenis kondom yang sebetulnya menawarkan fitur-fitur menarik (seperti disertai pelumas dengan sensasi hangat) yang dapat menambah sensasi dari hubungan seksual untuk kedua pasangan.
Jika kondom tidak nyaman saat digunakan, mungkin masalah utamanya adalah pilihan ukuran serta tipe kondom yang tidak tepat.